Vemale.com
Sebenarnya, manusia
berkeringat adalah hal alami dan tidak ada yang salah dengan itu. Manusia
mengeluarkan keringat sebagai media mengeluarkan sisa metabolisme tubuh dan
racun. Tubuh yang mengeluarkan aroma tak sedap juga hal yang wajar, karena
kulit manusia selalu bersentuhan dengan bakteri.
Namun..
perkembangan zaman membuat manusia harus tampil sempurna. Sebisa mungkin tidak
ada bau-bau tak sedap dari tubuh. Sebisa mungkin baju kering dari keringat.
Karena itu, tidak heran jika produk deodoran dan antiperspirant menjadi sangat
laris. Diperhitungkan, lebih dari ratusan triliun rupiah dihabiskan orang di
seluruh dunia untuk deodoran.
Dilansir oleh
Huffingtonpost.com, ada beberapa fakta tentang deodoran dan antiperspirant yang
belum Anda ketahui.
1. Deodoran Sudah Ada
Sejak Zaman Mesir Kuno
Menurut New York
Time, deodoran bukanlah barang baru. Produk ini sudah ada sejak zaman Mesir
Kuno. Bedanya, orang Mesir Kuno menggunakan parfum dan wewangian yang dioles
pada bagian lipatan tubuh, termasuk ketiak. Sedangkan deodoran modern pertama
kali dipasarkan tahun 1881 dengan merk Mum. Sedangkan antiperspirant pertama
datang 15 tahun kemudian dengan merk Everdry.
2. Deodoran Dapat
Membunuh Bakteri
Keringat tidak
menyebabkan bau badan, bahkan keringat tidak ada baunya. Yang membuat tubuh
seseorang bau adalah campuran keringat dan bakteri. Karena itu, beberapa jenis
deodoran berfungsi membunuh bakteri. Sedangkan antiperspirant menahan sebagian
keringat.
3. Antiperspirant
tidak 100 Persen Menghentikan Keringat
Dalam
antiperspirant selalu ada bahan senyawa aluminium untuk menghentikan kelenjar
keringat ekrin. Namun badan kesehatan Amerika hanya mengizinkan pengurangan
keringat sebesar 20 persen saja. Sehingga label menghentikan keringat sepanjang
hari hanyalah iklan semata.
4. Tubuh Bisa Kebal
Antiperspirant
Ada beberapa orang
yang kebal dengan antiperspirant. Walaupun sudah memakai antiperspirant, tetap
saja tubuhnya berkeringat. Hal ini diperkirakan karena tubuh manusia dapat
beradaptasi dan tetap mengeluarkan keringat sebagai sisa metabolisme.
5. Deodoran Tidak
Peduli Anda Pria Atau Wanita
Dalam pemasaran,
deodoran selalu dibedakan untuk pria atau wanita, namun hal itu tidak
sepenuhnya efektif. Faktanya adalah.. wanita memiliki lebih banyak kelenjar
keringat, namun pria berkeringat lebih banyak ketimbang wanita. Namun bahan
aktif dalam deodoran tidak ada bedanya, biasanya yang berbeda hanya aromanya
saja.
6. Tidak Semua Orang
Butuh Deodoran
Ada orang yang baru
mandi saja badannya sudah bau. Ada orang yang sepanjang hari berkeringat dan
panas-panasan, tapi tidak tercium bau apapun walau tidak pakai deodoran.
Fenomena ini menjelaskan bahwa tidak semua orang membutuhkan deodoran. Beberapa
orang yang beruntung lahir dengan gen yang membuat tubuhnya tidak mengeluarkan
bau menyengat.
7. Belum Ada Yang Tahu
Penyebab Fenomena Noda Kuning
Bahkan pabrik yang
memproduksi deodoran dan antiperspirant belum mengetahui darimana asal noda
kuning yang biasanya menempel di baju bagian lipatan ketiak. Teori yang paling
mungkin adalah reaksi aluminium dalam antiperspirant yang bersentuhan dengan
keringat.
8. Anda Bisa Membuat
Deodoran Sendiri Secara Alami
Beberapa minyak
tumbuhan dipercaya bisa menghilangkan dan membunuh bakteri penyebab bau badan.
Namun karena bahan alami, kadang hasilnya tidak sebaik deodoran buatan pabrik.
Tapi bagi Anda yang tidak suka terpapar bahan kimia, bahan alami ini bisa
menjadi pilihan.
Itulah beberapa
fakta tentang deodoran. Apakah Anda selalu memakai deodoran?