Minggu, 10 Maret 2013

Lima Tanda Sebaiknya Putus Saja

Saking tergila-gilanya Anda kepada seseorang, Anda tak peduli tanda-tanda yang menunjukkan hubungan cinta kalian sudah tidak sehat lagi. Percayalah pada kami. Berikut ini lima tanda sebaiknya Anda putus saja:

1. Anda ingin sendiri dulu, tapi pasangan tidak bersedia.
Inilah ciri khas hubungan asmara jenis “tarik-ulur”. Karena ketika Anda berusaha menarik diri, pasangan Anda akan panik dan menyadari dia takut kehilangan. Konsekuensinya, dia akan membanjiri Anda dengan hadiah, pujian, dan beragam cara menunjukkan cintanya agar Anda tidak pergi. 

Dari sini ada dua kemungkinan: Anda terbujuk rayuannya (lalu kembali terperangkap ke hubungan yang tidak bahagia) atau memanfaatkan momen ini untuk membuat dia berkomitmen.

Yang terbaik adalah pendekatan “tunggu dan lihat”, karena orang bisa berubah — meski membutuhkan waktu bagi mereka untuk berubah. Tanyakan pada diri sendiri, berapa lama Anda bersedia untuk menunggu dan berapa banyak kesempatan yang akan Anda berikan sebelum Anda benar-benar melupakan dia untuk selama-lamanya.

2. Anda putus-nyambung lebih dari lima kali
Apakah hubungan Anda turun-naik seperti rollercoaster? Jika hubungan Anda labil, maka sering kali hari-hari Anda dihabiskan dengan bingung dan kelelahan. Sungguh sangat tidak menyenangkan, bukan? Cinta itu rumit, tapi tidak seharusnya tidak sesulit itu.

“Terlalu banyak orang yang menganggap serius lagu ‘Break Up to Make Up,’” kata Kaye. “Tak seorang pun layak mendapatkan lima kali kesempatan... jika sudah yang ketiga kalinya, saatnya mengucapkan ‘selamat tinggal.’”

Buatlah daftar alasan mengapa Anda putus setiap kali, dan Anda mungkin akan melihat bahwa apa pun yang tertulis di sana mungkin tidak terlalu berubah jauh setelah itu. Pasangan Anda tidak bisa melakukan apa pun yang dibutuhkan untuk menjaga hubungan Anda tetap bahagia, jadi beralihlah untuk cari seseorang yang mampu memberikan dukungan emosional yang Anda butuhkan dalam sebuah hubungan percintaan.

3. Anda hanya menunggu hal yang buruk setiap kali kembali menjalin hubungan dengan pasangan
Terlalu berhati-hati dalam hubungan apa pun tidaklah sehat secara emosional. Jika Anda tidak merasa aman, kemungkinan besar itu karena pasangan Anda melakukan hal-hal yang membuat Anda tidak merasa aman dalam hubungan.

“Jika Anda memiliki ego yang rapuh (seperti kebanyakan orang), jenis kepribadian tersebut akan menjatuhkan Anda,” kata Kaye. “Orang seperti ini selalu kembali kepada Anda untuk melindungi diri karena Anda selalu ada untuknya, dan perasaan saling ketergantungan ini sering kali terbentuk dalam dalam jenis hubungan seperti ini.”

Orang-orang yang memiliki rasa saling ketergantungan tidak tahu cara mengatur batas-batas yang sehat dengan pasangannya karena mereka takut kehilangan pasangannya. Jika Anda mendapati diri Anda seperti ini, cobalah baca buku tentang permasalahan ini, atau bergabung dengan komunitas grup yang bisa memberi dukungan tempat Anda belajar mandiri dan menemukan kekuatan untuk meninggalkan hubungan siklus tersebut untuk selamanya.

4. Anda menyadari bahwa pasangan Anda mengambil semua waktu luang dan energi Anda.
Pada awalnya mungkin menghabiskan waktu bersama pasangan terasa menyenangkan. Tetapi bila Anda tidak lagi punya waktu luang dan energi untuk diri sendiri, hati-hati. Jangan-jangan itu terjadi karena dia tidak ingin Anda menghabiskan waktu dengan orang lain?

“Orang ini adalah seorang pengekang, dan meskipun orang tersebut tampak benar-benar menginginkan Anda, dia justru hanya ingin mengendalikan Anda,” kata Kaye. “Tidak lama lagi, Anda tidak akan memiliki hidup Anda seutuhnya, karena orang-orang tersebut secara emosional sangat manipulatif,” kata Kaye.

Jangan sampai Anda kehilangan kendali hidup sendiri. Tulislah hal-hal yang Anda sukai, orang-orang yang ingin Anda ajak untuk meluangkan waktu bersama, apa yang membuat Anda bahagia (di luar hubungan Anda), dan kemudian agendakan hal-hal tersebut dalam kehidupan Anda.

5. Anda pernah mengalami fase ekstrem dengan pasangan Anda dan tahu hubungan Anda tidak akan berhasil.
Semua hal baik pasti ada ujungnya. Tapi itu tidak terjadi dalam hal ini. Layaknya tahap awal “bulan madu” dalam sebuah hubungan (yang kemudian memudar setelah satu sama lain mengenal lebih dekat dan mengendap menjadi rutinitas), fase terjerat siklus hubungan tidak harmonis tersebut juga terbatas dalam cakupan dan durasi. Dan jika Anda sedah pernah melalui itu sebelumnya, kata hati Anda akan menyadari bahwa semua perhatian dan perasaan ekstra tersebut akan kembali ke level “yang biasa-biasa” lagi.

Jika seseorang memperlakukan Anda dengan buruk sebelum memperlakukan Anda dengan baik, tidak ada salahnya untuk membiarkan pasangan Anda tersebut memberikan upaya yang maksimal untuk mendapatkan Anda kembali. Namun, tidak peduli seberapa besar pasangan Anda memancarkan pesonanya, jangan pernah mengubah batasan-batasan yang telah ditetapkan sebagai pertahanan diri.

“Satu-satunya kesempatan yang dimiliki seseorang dapat bertahan dalam hubungan seperti itu adalah dengan mengambil alih kendali dan mengatur batasan-batasan yang kuat,” kata Kanye. “Mulailah berpikir dengan otak Anda, bukan hati Anda!”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar